Susterslot - Tak sedikit orang yang menaruh ponsel di samping bantal saat tidur, entah untuk mendengarkan musik, menonton video, atau sekadar membalas pesan sebelum tertidur. Namun, muncul kekhawatiran, apakah tidur di dekat ponsel berbahaya bagi kesehatan? Radiasi elektromagnetik dan isu kesehatan, Menurut dr. Rizki Azaria, MMR, penggunaan gadget seperti ponsel, laptop, dan tablet sudah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari.
Namun, ada beberapa risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat kebiasaan membawa perangkat elektronik ke tempat tidur. "Selama ini, penelitian mengenai radiasi ponsel masih terbatas, terutama terkait dengan kejadian kanker. Namun, efek yang pasti dapat dirasakan adalah peningkatan suhu pada bagian tubuh yang berada di dekat ponsel," tutur dr. Rizki.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan "www.pickleballshow.com" dan "
susterslot" situs terpercaya, ponsel menghasilkan gelombang radiofrekuensi (RF), jenis radiasi non-pengion yang juga digunakan gelombang mikro. Dr. Rizki Azaria, MMR mengatakan, penggunaan gadget seperti ponsel, laptop, dan tablet sudah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari.

Namun, ada beberapa potensi risiko kesehatan yang terkait dengan praktik membawa perangkat elektronik ke tempat tidur. "Selama ini, penelitian tentang radiasi ponsel masih terbatas, terutama terkait dengan kejadian kanker. Namun, efek yang pasti dapat dirasakan adalah peningkatan suhu pada bagian tubuh yang berada di dekat ponsel," tutur dr. Rizki.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, ponsel menghasilkan gelombang radiofrekuensi (RF), jenis radiasi non-pengion yang juga digunakan gelombang mikro. Laporan dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) di bawah naungan WHO menyatakan bahwa radiasi frekuensi radio dari ponsel diklasifikasikan sebagai "berpotensi karsinogenik bagi manusia" (Kelompok 2B).
Ini berarti ada kemungkinan risiko kanker, terutama glioma, sejenis tumor otak, tetapi bukti ilmiahnya masih terbatas. Tidur di dekat ponsel juga dapat berdampak buruk pada kualitas tidur seseorang, selain potensi bahaya radiasi dalam jangka panjang. Melatonin, hormon yang membantu kita tidur nyenyak, dapat ditekan oleh cahaya biru dari layar gadget.
Hal ini dapat menyebabkan kesulitan tidur, gangguan ritme sirkadian, dan kelelahan kronis jika terjadi terus-menerus. Cahaya biru dari layar dapat menunda tidur dan mengurangi tidur REM (rapid eye movement), yang diperlukan untuk pemulihan tubuh, menurut sebuah studi Harvard Medical School.
Komentar
Posting Komentar