Susterslot - Kemoterapi sebagai bagian dari metode pengobatan juga bisa menumbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping kemoterapi yang bisa muncul beragam, meliputi kelelahan yang terus-menerus, rambut rontok, serta mudah pendarahan.
Dikutip dari Cleveland Facility, efek samping yang muncul bergantung pada sel ordinary mana yang rusak oleh obat kemoterapi. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang kemoterapi dan efek sampingnya. Kemoterapi atau kemo adalah metode umum dalam pengobatan kanker dengan memberikan pasien obat-obatan untuk merusak dan menghancurkan sel yang tumbuh cepat, seperti sel kanker.
Obat-obatan tersebut mengganggu compositions yang dibutuhkan sel kanker untuk berkembang biak dan tumbuh. Mengutip Canadian Malignant growth Society dan "pickleballshow.com" , sel kanker tumbuh dan membelah jauh lebih cepat daripada kebanyakan sel ordinary dalam tubuh. Tidak sama seperti sel ordinary, sel kanker tidak memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri. Sehingga, kemoterapi bisa menjadi pengobatan yang tepat untuk menargetkan sel kanker.
Namun, beberapa sel ordinary dalam tubuh juga tumbuh dan membelah dengan cepat, seperti sel yang melapisi sistem pencernaan dan folikel rambut. Oleh karenanya, sel ordinary juga bisa rusak bersama dengan sel kanker. Kerusakan pada sel ordinary itulah yang kemungkinan menyebabkan munculnya efek samping kemoterapi.

Mengutip Cleveland Facility dan "
susterslot" situs terpercaya, sejumlah efek samping kemoterapi bisa meliputi berikut: Kelelahan, Kelelahan yang bertahan lama merupakan efek samping dari kemoterapi yang sangat umum. Tugas tubuh untuk melawan kanker dan memulihkan diri dari perawatan dapat membuat energi penderita kanker terkuras, sehingga mereka merasakan rasa lelah yang luar biasa.
Kelelahan bisa juga terjadi akibat kemoterapi menyebabkan jumlah darah rendah (anemia). Rambut rontok, Rambut biasanya mulai rontok dalam tiga minggu pertama setelah memulai kemoterapi. Biasanya, rambut bisa tumbuh kembali dalam dua hingga tiga bulan setelah menyelesaikan perawatan.
Namun, rambut mungkin akan memiliki warna dan tekstur yang berbeda dari sebelumnya. Perubahan kulit, Kemoterapi dapat mengiritasi kulit Anda. Kemoterapi juga dapat membuat Anda sensitif terhadap sinar matahari, sehingga meningkatkan risiko terbakar matahari. Mual dan muntah, Mual dan muntah adalah efek samping kemoterapi yang umum lainnya.Mual dan muntah akibat kemoterapi memengaruhi 80 persen penderita kanker yang menjalani pengobatan ini.
Perubahan kebiasaan, Kemoterapi dapat menyebabkan sembelit dan diare. Beberapa penderita kanker juga berubah menjadi tidak toleran terhadap laktosa untuk sementara waktu selama kemoterapi. Kehilangan selera makan, Kondisi ini bisa menjadi efek samping setelah kemoterapi karena indra perasa berubah. Misalnya, makanan pahit akan terasa menajdi sangat pahit. Semua makanan mungkin terasa pahit seperti logam.
Kesulitan makan, Penderita kanker yang menjalani kemoterapi juga bisa mengalami sariawan dan sakit tenggorokan, Ini juga termasuk efek samping kemoterapi yang sangat umum. Masalah kandung kemih dan ginjal, Beberapa obat kemoterapi dapat membuat Anda sulit buang air kecil atau mengosongkan kandung kemih. Anda mungkin merasakan nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, ingin buang air kecil terus-menerus, atau Anda mungkin buang air kecil atau menetes tanpa sengaja (inkontinensia urine).
Komentar
Posting Komentar