Beberapa Penyebab Inggus Cair Seperti Air

Susterslot - Produksi lendir di dalam hidung yang berlebihan bisa membuat ingus cair seperti air. Namun, apa penyebab ingus cair seperti air? Ternyata, kondisi ini umumnya disebabkan oleh alergi, selesma, influenza, perubahan hormon, udara yang lembap, dan konsumsi makanan yang pedas. 

Kondisi ini tidak hanya bisa diatasi dengan minum obat karena terdapat cara mengatasi ingus cair seperti air, seperti beristirahat, minum air putih yang banyak, dan mengompres wajah dengan kompres hangat. 

Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa penyebab ingus encer seperti air berikut ini. Disarikan dari Cleveland Center dan"pickleballshow.com", berikut adalah beberapa penyebab ingus cair seperti air yang perlu diketahui. Alergi, Alergi bisa menyebabkan beberapa gejala, seperti bersin, sakit kepala, atau radang tenggorokan.

Pemicu alergi, atau allergen, yang terhirup dapat melukai saluran pernapasan sehingga memicu produksi lendir yang lebih banyak dan menyebabkan pilek cair bening, penelusuran "susterslot" situs terpercaya.

Selesma, Selesma, atau infeksi saluran pernapasan atas, menyebabkan inflamasi pada membran mukosa yang melapisi hidung sehingga menyebabkan ingus menjadi cair seperti air. Selain ingusan, selesma juga kerap membuat seseorang mengalami hidung mampet, batuk, sakit tenggorokan, dan kelelahan. 

Sinusitis, Infeksi sinus, atau sinusitis, adalah komplikasi dari selesma. Kondisi ini terjadi ketika rongga hidung mengalami inflamasi. Inflamasi yang dialami juga akan meningkatkan produksi lendir di dalam hidung. Selain itu, akan muncul gejala lainnya, seperti sakit kepala, hidung mampet, dan nyeri wajah. Deviasi septum, Deviasi septum akan membuat dinding di dalam saluran pernapasan bergeser atau bengkok ke satu sisi. 

Beberapa orang terlahir dengan kondisi ini, tetapi deviasi septum juga bisa terbentuk karena cedera pada hidung. Deviasi septum bisa memicu infeksi sinus berulang dan inflamasi di dalam saluran pernapasan sehingga menyebabkan hidung ingusan. Flu, Virus flu dapat menyebabkan inflamasi pada membran mukosa di dalam hidung. Virus ini dapat menular dengan cepat dan menyebabkan beberapa gejala, seperti demam, nyeri otot, sakit kepala, dan hidung mampet.