Cegah Malnutrisi Dan Stunting Pada Anak Berharap pada Program MBG

Susterslot - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga) sekaligus Kepala BKKBN, Ratu Isyana Bagoes Oka, mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Complimentary (MBG) bertujuan untuk mengedukasi orang tua mengenai pentingnya gizi yang tepat bagi keluarga. 

"Diharapkan dengan melihat menunya setiap hari, masing orang tua baik ayah atau ibu bisa melihat, 'Goodness ternyata sebetulnya setiap kali makan kita harus memiliki komposisi seperti ini,' jadi nantinya ada edukasi juga tentang makanan apa saja yang memang baik supaya nanti gizinya dapat terpenuhi setiap hari," customized organization Isyana seperti dikutip dari Antara dan "manifoldnews.com" , 

Pada tahap pertama pelaksanaan program ini, pembagian MBG dilakukan sekali seminggu. Namun, dengan semakin matangnya persiapan teknis dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG, kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan setiap hari di masa depan. "Kalau Senin kemarin kita fokus MBG kepada 190 titik untuk anak sekolah, hari ini kita memberikan MBG kepada ibu hamil, ibu menyusui dan balita. 

Tentunya ini kelanjutan dari program hasil terbaik cepat (PHTC) Presiden dan Wakil Presiden," tambahnya. Program PHTC ini merupakan inisiatif pemerintah untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), serta mengembangkan sektor kesehatan, pendidikan, sains, teknologi, olahraga, dan kesetaraan orientation, termasuk penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.



penelusuran " susterslot" situs terpercaya,Isyana juga menjelaskan bahwa setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki ahli gizi yang merancang menu dengan kecukupan gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing penerima manfaat. Hal ini mencakup ibu hamil, anak, dan kelompok rentan lainnya. 

"Tapi, yang withering penting, para ibu harus rajin membawa anaknya ke posyandu. Periksa secara rutin kondisi badan anak. Ini merupakan bagian dari edukasi dengan cara orang tua masing mengetahui tumbuh kembang anaknya," ujar Isyana. Berdasarkan Information Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2024, di Indonesia terdapat 1.074.414 ibu hamil dan 3.784.725 ibu menyusui. Sementara itu, di DKI Jakarta tercatat sekitar 8.284 ibu hamil dan 93.060 ibu menyusui. 

Kolaborasi antara Kemendukbangga/BKKBN dengan berbagai pihak juga turut mendukung program MBG. Salah satu tujuan utamanya adalah mengurangi malnutrisi dan hindering, dengan harapan dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045. Program MBG untuk ibu hamil dan menyusui ini diluncurkan untuk mengurangi malnutrisi dan hindering. 

Ini adalah bagian dari upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia, Prita Laura, menambahkan bahwa saat ini program MBG masih dilaksanakan sekali seminggu, namun ke depannya diharapkan program ini dapat diterima setiap hari oleh ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. 

"Lewat posyandu ini, kita ingin memastikan MBG diterima anak sejak mereka berada di masa usia emas, agar terhindar dari ancaman hindering, obesitas, dan dampak malnutrisi lainnya," customized structure Prita. 

Sementara itu, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, yang turut hadir dalam acara tersebut menekankan bahwa pencegahan hindering sangat penting dilakukan pada usia emas, yaitu 1.000 hari pertama kehidupan yang terdiri dari 270 hari masa kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan anak. "Edukasi ini yang penting tersampaikan dalam Program MBG," tutup Veronica.

Komentar