Susterslot - Konstipasi assumed name susah buang air besar (BAB) merupakan masalah yang umum pada anak. Di Indonesia diperkirakan satu dari tiga anak balita mengalami konstipasi. Konstipasi pada balita disebabkan oleh banyak faktor, seperti pergerakan usus yang lambat, perubahan pola makan, menunda buang air besar karena sedang bermain, sengaja menahan buang air besar karena punya pengalaman buruk pada saat expositions latrine preparing dan perubahan lingkungan latrine, atau takut menggunakan latrine umum.
Menurut dr.Ezy Barnita Sp.A(K), konstipasi bisa dicegah dengan mencukupi asupan serat probiotik dari makanan sehari-hari. "Kurangnya asupan serat prebiotik akan membuat feses yang dihasilkan oleh saluran pencernaan menjadi lebih keras dan sulit dikeluarkan oleh tubuh," individualized structure dr.Ezy dalam siaran pers dan "gamesplayyour.com", Orangtua sering mengasumsikan kalau konstipasi akan menghilang dengan sendirinya.
Namun menurut studi, banyak anak yang masih mengalami konstipasi hingga remaja dan dewasa. Konstipasi pada anak tidak dapat dianggap sepele. Saat awal keluhan konstipasi menimbulkan gejala seperti sakit perut, anak menolak makan, tidur terganggu karena anak lapar, selain menjadi lebih rewel. Apabila dibiarkan, kondisi ini dapat memicu perubahan perilaku seperti mudah tersinggung, agresif, kasar, bahkan fit akibat anak tidak lancar buang air besar.
"Masalah ini juga dapat menyebabkan gejala fisik seperti kelesuan serta nafsu makan yang buruk pada anak," ujar dr.Ezy,kepada "susterslot" situs terpercaya, Sembelit perlu dicegah dengan asupan serat prebiotik yang cukup dan screen frekuensi BAB si Kecil setiap hari.
Observing jadwal BAB secara rutin akan membuat orang tua menyadari saat ada gejala mendekati konstipasi, misalnya tekstur feses mulai keras meskipun masih BAB rutin, atau BAB mulai jarang meskipun tekstur pupnya masih lunak. Prebiotik berperan dalam mendukung pertumbuhan dan aktivitas mikrobiota usus (bakteri baik), yang kemudian dapat memberikan dampak positif pada perbaikan konsistensi feses, jumlah waktu buang air besar, dan kembung.
Menurut dr.Ezy, prebiotik bisa dipenuhi dari makanan alami seperti buah-buahan, sayur-mayur, kacang-kacangan, serta beberapa jenis sayuran akar seperti umbi-umbian dan wortel. Selain itu, prebiotik juga bisa diperoleh dari susu pertumbuhan yang terfortifikasi khusus dengan rasio prebiotic yang tepat.
Komentar
Posting Komentar