Penuaan Fisik dan Mental Di Pengaruhi Kecapatan Berjalan Di Usia 45 Tahun

Susterslot-Dari penelitian yang di publikasikan di JAMA Network Open menemukan fakta bahwa kecapatan berjalan pada usia 45 tahun bisa menunjukan kecepatan penuaan fisik dan mental seseorang. Dikutip dari The Time Weekly dan "manifoldnews.com", penelitian itu mengungkapkan bahwa langkah yang melambat diusia 40 an bisa menandakan penuaan sedang berjalan lebih cepat tanpa disadari. 

Line Jee Hartman Rasmussen, PhD, penelitian dalam penelitian tersebut dan penelitian senior di Copenhagen University Hospital Hvidore di Denmark mengatakan seberapa cepat seseorang berjalan di usia paruh baya akan memberi tahu hal banyak tentang seberapa banyak tubuh dan otaknya menua seiring waktu. 

Para peneliti memeriksa lebih dari 1.000 warga Selandia Baru yang lahir antara 1972 sampai 1973 selama lebih dari 40 tahun. Seorang ahli saraf pediatrik menilai setiap peserta mulai dari usia 3 tahun dalam penelitian pada tahun 2019 silam. Ahli saraf pediatrik mengukur segala hal mulai dari kecerdasan, bahasa, dan keterampilan motorik hingga pengaturan emosi dan perilaku.



Dari pantauan "susterslot", setelah itu para ahli secara teratur menilali kesehatan setiap peserta,memeriksa mereka, dan mewancarai mereka setiap beberapa tahun. Para peneliti mengukur kecepatan berjalan 904 peserta menggunakan sebuah tes. 

Para peneliti juga mengamati seberapa cepat peserta menua berdasarkan 19 penanda kesehatan, meliputi indeks massa tubuh (body mass index/BMI) tekanan darah, dan kadar kolestrol dan selain itu para peneliti melakukan tes Wechsler Adult Intellijen Scale-IV(WAIS-IV), melakukan MRI otak, nda menilai penuaan wajah mereka. 

Dan setelah itu para ahli menganalisa data, para ahli peneliti membandingkan peserta dengan kecepatan berjalan lambat (sekitar 3,9 kaki/detik atau setara 1,2 meter /detik) dengan orang dengan kecepatan berjalan cepat (sekitar 5,7 kaki/detik atau setara 17,4 meter/ detik). Berjalan kaki tampaknya merupakan aktifitas yang sederhana, tetapi Rasmussen mengatakan bahwa ini memerlukan fungsi dan interaksi dari berbagai sestim organ pada saat yang bersamaan termasuk tulang, jantung, paru-paru, otot, penglihatan, sestim saraf dan sebagainya. 

Oleh karena itu, kecepatan berjalan yang lambat dapat menandakan penuaan dini dan penurunan fungsi organ dan berdasarkan hasil penelitian tersebut, didapatkan kesimpulan tentang dampak kecepatan berjalan terhadap penuaan fisik dan mental. Kecepatan berjalan menunjukan kinerja fisik. Gaya berjalan yang lambat menunjukan fungsi fisik menua lebih cepat daripada yang lain. Gaya berjalan lambat menunjukan fungsi neuokognitif yang memburuk.



Contohnya peserta paruh baya yang berjalan lebih cepat memiliki resiko dememsia yang lebih rendah. Selain itu, peserta yang fungsi neurokogtifnya lebih rendah pada usia 3 tahun, nantinya memiliki gaya berjalan lambat di usia 40-an. Dan para peniliti tidak menyoroti tentang cara peningkatan kebugaran fisik dan mental. Namun pakar kesehatan telah mengungkapkan bahwa peroses penuaan fisik dan mental bisa diubah dengan perbaikan hidup.

Bahwa meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan pola makan selama di usia 20-an hingga 30-an tahun akan mendukung kesehatan jangka panjang yang bisa memperlambat proses poenuaan juga yang dikutip dari Health, Carolyn Federick,MD.Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomodasikan untuk orang dewasa mulai 18 tahun melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang atau 75 menit aktivitas fisik intensitas berat, atau kombinasi keduanya sepanjang minggu. lalu, ditambahkan aktivitas penguatan otot selama dua hari atau lebih dalam seminggu. 

Menurut WHO, kurangnya aktivitas fisik merupakan salah satu faktor resiko utama kematian akibat penyakit menular.Orang yang kurang aktif memiliki risiko kematian sebesar 20-30 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang cukup aktif.Aktivitas fisik intensitas sedang yang direkomendasikan dan mudah dilakukan oleh orang paruh baya untuk tetap sehat dan meningkatkan peluang panjang umur adalah berjalan kaki, bersepeda, dan rekreasi aktif. 

Secara umum, dikutip dari Wellbeing, manfaat aktivitas fisik yang rutin dilakukan meliputi berikut: Meningkatkan energi, yang mencegah fisik mudah kelelahan Meningkatkan keseimbangan tubuh Mengurangi risiko kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, osteoporosis, dan beberapa jenis kanker Membantu mendapatkan tidur malam yang nyenyak Mengurangi stres dan kecemasan Membantu mengelola berat badan yang sehat Meningkatkan fungsi kognitif Menjaga tekanan darah tetap stabil Jadi jika kita ingin memperlambat compositions penuaan, kita harus mulai aktif sejak usia muda.

Komentar