Susterslot-Beberapa artikel yang ditulis oleh pakar mengatakan bahwa ada manfaat tersembunyi dari senyuman palsu yang manusia buat ? sebenarnya ada 2 faktor yang mempengaruhi yang pertama memang benar ada senyuman yang dibuat buat hanya untuk sekedar menghibur diri sendiri dan selain itu senyuman itu tidak buat buat dikarenakan rasa syukurnya atas kejadian yang terjadi padanya.
Manusia mengomunikasikan perasaannya melalui wajahnya, kemudian banyak yang beranggapan bahwa senyuman adalah respons tak sadar dari rasa gembira atau sesuatu yang mengundang tawa dihati kita, seperti yang dikutip dari Very Well Mind dan "gamesplayyour.com". Meskipun itu benar, tetapi tidah sepenuhnya begitu.
Tersenyum bisa merupakan pilihan yang disegaja dan disadari oleh kita. Terlepas itu adalah senyuman yang tulus atau tidak.Sebelum membahas hubungan tersenyum palsu dan peningkatan state of mind, penting untuk mengetahui beberapa arti dari senyuman yang bisa dibuat oleh manusia.
Penelitian telah menunjukkan bahwa ada tiga jenis utama senyuman, yaitu: Prize Ini jenis senyuman yang muncul untuk menyampaikan persetujuan, kebahagiaan, kepuasan, dan perasaan positif lainnya. Connection Jenis senyuman yang mengomunikasikan niat positif, kepercayaan, rasa memiliki, kasih sayang, dan hubungan sosial. Strength Ini jenis senyuman yang dimaksudkan untuk menunjukkan rasa jijik, menghina, atau mengintimidasi.
Senyuman ini terbukti meningkatkan kadar kortisol (hormon stres) pada orang yang menjadi sasarannya. Dari senyuman itu, tubuh dan pikiran kita bisa terpengaruh. Perlu diketahui bahwa tubuh dan pikiran kita, termasuk state of mind kita, saling terhubung satu sama lain.Mengutip Medical News Today dan dirangkum oleh "susterslot", cara wajah kita bergerak dapat memengaruhi perasaan kita, menurut hipotesis umpan balik wajah atau facial feedback hypothesis.
Ekspresi wajah kita tidak hanya mengekspresikan emosi, tetapi juga memberikan umpan balik ke otak, yang memengaruhi kembali emosi kita. Para peneliti di Stanford University menunjukkan bahwa senyum palsu atau yang dibuat-buat juga dapat membuat orang merasa lebih bahagia. Penelitian yang dipublikasikan di Nature Human Behavior pada 2022 menyimpulkan bahwa berpose dengan senyuman palsu dapat membuat orang merasa lebih bahagia, tetapi tidak mengubah tingkat kemarahan atau kecemasan yang sudah dimiliki.
Para ilmuwan itu juga menemukan bahwa orang yang melihat gambar menyenangkan (positif) merasa lebih bahagia daripada mereka yang tidak melihat gambar tersebut.Menurut ulasan Brain yang ditulis oleh Imprint Stibich, PhD, tindakan fisik orang yang tersenyum mengaktifkan jalur di otak yang memengaruhi kondisi emosionalnya. Artinya, dengan menunjukkan ekspresi wajah bahagia, Anda dapat 'menipu' pikiran Anda agar memasuki kondisi bahagia.
Senyuman simpul dapat memicu pelepasan neuropeptida yang meningkatkan komunikasi saraf Anda. Neuropeptida adalah molekul mirip protein kecil yang digunakan oleh neuron untuk berkomunikasi satu sama lain. Senyum juga menyebabkan pelepasan synapse seperti dopamin dan serotonin, yang dapat meningkatkan suasana hati Anda.Pengaruh itu bekerja baik pada Anda yang tersenyum tulus atau tersenyum palsu. Meski pandangan ini masih kontroversial, mungkin ada manfaat tersenyum yang dibentuk sambil melakukan hal yang positif untuk meningkatkan mind-set lebih baik.
Komentar
Posting Komentar